Photobucket

11 Mei 2009

RAKYAT LEBIH FRUSTASI DARIPADA CALEG

Marah Rusli leluasa me¬misahkan cinta sejati Siti Nurbaya dengan Syamsul Bahri, dan dimasukkan dalam pelukan orang yang amat dibenci: Datuk Meringgih. De¬mikian juga Romeo dan Yuliet.
Keduanya harus mengakhiri hidup dengan bunuh diri sebelum meraih pelaminan akibat perjalanan cinta mereka diamat-sulitkan oleh penu¬lisnya, William Shakespeare.
Jadi, kalau ditimbang¬timbang, rakyat jelata lebih frustrasi daripada para caleg. Namun, ternyata yang dikha¬watirkan malah sebaliknya. Sejumlah rumah sakit jiwa (RSJ) lebih cenderung siaga menghadapi para caleg ketim¬bang rakyat. Itu berarti, keta¬hanan mental rakyat jelata diyakini lebih tangguh ketim¬bang para caleg. Karena itu, politisi hendaknya tidak salah dalam menilai rakyat yang sesungguhnya cukup paham terhadap ulah machiavellis politisi. Jangan heran bila rak¬yat kemudian memandang pe¬milu sekadar sebagai ajang per¬tarungan kepentingan pribadi. Bukan sebuah perjuangan untuk kepentingan rakyat.


Jangan heran pula bila rakyat tak lagi mau membela parpol tertentu sekalipun diseret ke ranah ideologi. Apalagi mem¬bela caleg, kecuali dengan imbalan sesaat. Frekuensi ‘pekik-pekik’ yang mereka lakukan sambil mengepalkan tangan sebanding lurus dengan imbalan yang diperoleh. Bukan misi ideologi atau pembelaan terhadap tokoh yang kini nyaris hilang di mata rakyat.
Karena itu, hemat saya, apa yang dilakukan rakyat dalam pemilu sebatas ekspresi keti¬dakpercayaan rakyat terhadap politisi. Bukan sebagai kese¬ngajaan menyebal dari hukum. Toh, hukum untuk siapa, kini teramat sulit dijawab. Akhir kata: Selamat menempuh hidup baru bagi yang terpilih maupun yang tak terpilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Me Your Comment, No SPAM No JUNK: