Photobucket

21 Mei 2009

Asal Benar, Pen Tak Sebabkan Ngilu

RASA ngilu kerap muncul pada penderita pasca pemasangan pen. Terutama, saat penderita kedinginan atau berada di suatu wilayah dengan suhu dingin. Bahkan, rasa ngilu bisa muncul ketika penderita menikmati minuman dingin atau sangat capek.
Menurut dr Bimo Sasono SpOT FICS, rasa ngilu tersebut merupakan keluhan subjektif. Artinya, pasien merasa ngilu, padahal pemasangan pen sudah benar. “Hampir setengah pasien memperlihatkan keluhan subjektif tersebut,” katanya.
Bimo menyangkal anggapan bahwa keluhan subjektif itu disebabkan pen yang dipasang. Pen dipasang di tulang. Ketika menikmati minuman dingin atau berada di daerah bersuhu dingin, otomatis tubuh akan mengatur suhu. “Tidak ada hubungan sama sekali dengan pen,” lanjut ahli bedah ortopedi Bawean Orthopaedic Spine Center tersebut.

Kemungkinan lain, terjadi kesalahan dalam pemasangan pen. Misalnya, pen dipasang kepanjangan, sekrup pen masuk ke sendi, atau pen gerak meski sedikit (loosening).
Biasanya, keluhan muncul bila pen dipasang di daerah tertentu dengan pemasangan khusus. Misalnya, di bahu dan panggul yang banyak persarafan.
“Bila ukurannya terlalu panjang, pen bisa menyenggol dan mengiritasi salah satu saraf di daerah tersebut. Itu yang membuat pasien merasa ngilu atau kesakitan,” papar Bimo.
Dalam kondisi tersebut, lanjut dia, dokter akan mengevaluasi kondisi pasien, lalu memberi terapi. Konsultan bedah tangan itu mengatakan, terapi diberikan sesuai dengan penyebab ngilu. Jika karena keluhan subjektif, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri.
Jika penyebabnya kesalahan pemasangan pen, dokter akan mengoperasi ulang pasien. “Jika pennya yang kepanjangan, ya dokter akan memotongnya. Dengan begitu, pasien tidak merasa ngilu terus,” imbuhnya.
Karena itu, alumnus FK Unair tersebut menyarankan pasien rutin kontrol ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa segera mengatasi keluhan pasien. “Bila sudah setahun, pen harus dicabut,” jelasnya.
Bimo mengingatkan, beberapa hal bisa terjadi bila pen tak dicabut. Pertama, muncul infeksi dari organ lain yang menempel ke pen. Gejalanya, rasa nyeri hebat, bagian yang dipen berwarna kemerahan dan bengkak. Bahkan, bisa juga muncul nanah.
“Pen merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Kuman, misalnya di mulut, bila tak segera dimatikan, bisa ikut aliran darah dan menempel di pen,” jelasnya.
Kalau terjadi infeksi, dokter akan melakukan operasi untuk mengambil pen tersebut. Bila tulang yang dipen belum tersambung betul, pen tidak boleh dipasang lagi di tulang. “Dalam kondisi infeksi, pen tak boleh dipasang lagi. Penyambungan tulang dilakukan denga eksternal fiksasi,” lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Me Your Comment, No SPAM No JUNK: