Photobucket

18 Mei 2009

Luka Bersih Jarang Keloid

BAGI yang berbakat keloid tentu risau akan penampilannya. Selain warnanya, bentuk keloid langsung terlihat. Apa lagi penyebabnya? Keloid, menurut dr Tjandra Purnawan SpBP, tergolong jaringan parut yang tumbuh tanpa kontrol setelah kulit sembuh dari luka. Bentuk yang tidak beraturan dan membesar secara cepat merupakan sifat dasar keloid. Tidak seperti jaringan parut pada umunya, keloid tidak bisa mengecil atau berkurangnya seiring berjalannya waktu. Setelah kulit terluka, penyembuhan biasanya akan meninggalkan jaringan parut.

Jaringan parut itu selanjutnya membesar dan mengeras, meski tetap berada di atas batas luka. “Beberapa bulan kemudian, jaringan parut akan mengecil dan menghilang,” tuturnya. Sebaliknya, tambah Tjandra, keloid tumbuh beberapa waktu setelah luka sembuh. Ukurannya membesar melebihi batas luka. “Kemungkinan makin besar melebihi batas luka ini lah yang menjadi perbedaan utama keloid dan jaringan parut biasa,” jelas spesialis bedah plastik dari RS Mitra Keluarga Surabaya itu.
Tjandra menyebut beberapa hal yang dapat mengakibatkan keloid. Pertama, bakat seseorang. Ada individu yang mudah memiliki keloid begitu terluka. “Jika seseorang memiliki bakat, dia harus menghindari luka,” paparnya. Selanjutnya, luka yang tidak segera diobati sehingga muncul borok. Munculnya keloid, tambah Tjandra, juga berkaitan dengan penanganan pertama terhadap luka. Proses membersihkan dan menutup luka dengan menjahit harus diperhatikan. Sebiji pasir saja bisa berdampak keloid. “Kalau perlu, sebelum ditutup, luka disikat,” seluruhnya. Lokasi cedera juga mempengaruhi timbulnya keloid. Menurut Tjandra, ada beberapa bagian tubuh yang meskipun luka tidak berbekas. Antara lain, sekitar mata dan penis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Me Your Comment, No SPAM No JUNK: