Photobucket

18 Mei 2009

Didihkan, Jangan Langsung Pakai

KARENA merasa air PDAM tak layak dikonsumsi, kian banyak anggota masyarakat yang beralih mengkonsumsi air isi ulang. Mereka menganggap air isi ulang lebih aman dikonsumsi. Meski begitu, masyarakat dianjurkan tetap memperhatikan air isi ulang tersebut.

“Jika ada binatangnya, atau airnya kotor, jangan digunakan. Lebih baik dibuang saja,” kata dr Esty Matiana Rachmie, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Bila masih ragu meski air isi ulang tampak jernih, Esty menganjurkan air tersebut direbus dulu hingga mendidih. “Setelah air sudah mendidik, kompor bisa langsung dimatikan. Tapi, airnya jangan langsung digunakan atau dituangkan ke wadah air minum,” jelasnya.
Lebih baik, kata dia, air yang telah direbus dibiarkan dulu beberapa saat agar kuman dan bakteri benar-benar mati. Setelah itu, baru air rebusan bisa dimasukkan ke wadah penyimpanan air minum. Dengan cara itu, kata Esty, kasus keracunan air isi ulang seperti yang terjadi tahun lalu diharapkan tak terulang.
Selain itu, kata dia, pemilik depo air isi ulang juga diwajibkan memiliki sertifikat layak sehat. Sertifikat itu menandakan produk air isi ulang yang dijual telah memenuhi persyaratan kesehatan yang ditentukan. “Sertifikat tersebut dikeluarkan Dinkes dari hasil penilaian keamanan dan kelayakan air isi ulang yang dijual,” ungkapnya.
Karena itu, Esty meminta masyarakat membeli air isi ulang dari depo yang memasang sertifikat layak sehat. Itu tanda bahwa depo air isi ulang tersebut dalam kontrol Dinkes. “Petugas memeriksa secara berkala. Pemeriksaan biologi dilakukan tiga bulan sekali. Pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar bakteri yang ada dalam air,” paparnya.
Sementara, pemeriksaan kimiawi diulang setahun sekali. Pemeriksaan tersebut bertujuan mengetahui dalam air. “Jika ada bakteri atau bahan kimia dalam jumlah berlebih, petugas akan mengingatkan pemilik depo,” kata mantan kepala Bappemas KB Kota Surabaya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Me Your Comment, No SPAM No JUNK: