Photobucket

21 Mei 2009

Banyak Faktor Pengaruhi Kesuburan Wanita

PENYAMBUNGAN kembali saluran sperma harus dilakukan. Langkah tersebut diperlukan pelaku vasektomi yang ingin memiliki anak lagi. Memang, tak ada jaminan kesuburan pria akan kembali hingga seratus persen. “Tak ada dalam dunia medis yang bisa memastikan seratus persen. Sebab, yang mutlak itu hanya milik Tuhan,” kata Prof Dr dr Doddy M. Soebadi SpBSpU(K). dia mencontohkan salah seorang pasiennya yang sudah 12 tahun menjalani vasektomi. Kemudian, pasangan suami istri itu ingin punya anak kembali. Sang suami menginginkan saluran maninya yang telah dipotong disambung kembali. Teknik yang diambil Doddy kala itu menggunakan vasovasostomy. “Ketika saya di telpon lagi, ternyata istrinya sudah hamil,” papar Doddy.

Berdasar evidence based yang dilakukan Doddy, diantara 97% pasien yang menjalani
vasovasostomy, ternyata sperma kembali keluar bersama cairan semen tiap kali ejakulasi. Di antara jumlah tersebut, ada 74% yang istrinya bisa hamil kembali. Guru besar Unair tersebut menambahkan, banyak faktor memengaruhi kesuburan dan kehamilan setelah vasovasostomy. Pertama, usia pria. Semakin tua seseorang, tingkat kesuburannya kian menurun. Kedua, peran usia istri. “Bila usia istri sudah 40 tahun, ya agak sulit punya anak,” jelasnya. Faktor lainnya, pria menikah lagi dengan istri yang masih muda dan belum terbukti kesuburannya. “Ada faktor x yang membuat tak terjadi kehamilan. Padahal, kondisi suami dan istri sama-sama bagus dan sehat,” jelasnya. Ditegaskan Doddy, perlu pertimbangan matang bila hendak menjalani vasektomi. Pertimbangankan kelebihan dan kelemahannya. “Jangan grusa-grusu.
Beberapa pasien ingin vasektomi karena anaknya sudah lebih tiga,” kata Doddy. Proses vasovasostomy juga menggunakan bedah mikro. Prosesnya memakan waktu 1-1,5 jam. Pasien dibius lokal. Jika pasien masih merasa sakit, sah-sah saja rawat inap 1-2 hari. “Bila menggunakan bedah mikro, tingkat akurasinya naik sepuluh kali lipat,” imbuhnya. Hanya, operator mumpuni menyambungkan lubang dengan lubang saluran mani karena membutuhkan ketelitian dan pengalaman. “Jika menyambungnya tepat, tingkat presisinya tinggi,” kata Doddy. Saat menyambung saluran mani, dokter bisa sekalian mengambil sperma. Namanya cryo preservation. Pakar urologi tersebut mengatakan, sperma yang telah diambil bisa disimpan. “Jika sewaktu-waktu pasien ingin punya anak dengan teknik bayi tabung, dia bisa menggunakan sperma itu,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Me Your Comment, No SPAM No JUNK: