Photobucket

18 Mei 2009

Kembali Pede dengan Protese Mata

Trauma atau penyakit tertentu kadang membuat penderita harus merelakan bola matanya diambil. Membiarkan mata tanpa bola mata tentu tidak sedap dipandang. Karena itu, pasien biasanya merasa perlu memasang protese mata atau mata tiruan.
Pemasangan mata tiruan juga berfungsi merangsang pertumbuhan tulang rongga mata/orbita, mempertahankan soket, dan menopang kelopak mata. Tentu, pemasangan protese mata diharapkan mengembalikan rasa percaya diri pasien.
“Menggunakan protese tak membuat pasien bisa melihat lagi. Tapi , dari segi kosmetik, pasien seperti bermata normal,” jelas Michel Silvano, okularis Abadi Protesa Mata. Agar terlihat seperti aslinya, Michael mengatakan bisa membuat protese mata sesuai dengan suku atau asal pasien. Dia mencontohkan, bola mata etnik Jawa agak kuning, sedangkan etnik Tioghoa lebih putih. “Tapi, ada juga perempuan Jawa yang ingin matanya kebiru-biruan,” katanya.

Meski begitu, menurut Michel, unsur keamanan, kenyamanan, dan tak menimbulkan peradangan tetap menjadi pertimbangan utama. Bahan yang dipakai biasanya akrilik yang disimpan dalam suhu rendah. Pembuatannya menggunakan mesin khusus. Protes mata yang telah selesai dibuat pun harus djaga agar tetap steril.
“Protese mata harus biocompatible,” katanya. Protese, lanjut dia, dikatakan biocompatible jika pasien nyaman mengenakannya dan orang lain tak bisa membedakan protese dengan bola mata asli.
Selain itu, protese dibuat sesuai ukuran sehingga bisa mengikuti bentuk dan volume anatomi rongga mata. Warna kornea pada protese mata bening. Demikian pula ukuran, warna, dan posisi selaput pelangi tepat di tempatnya. “Dengan begitu, pasien bisa berkedip, melirik ke kiri dan kanan. Itu yang membuat orang lain membedakan mata asli dengan protese,” jelas Michel.
Sebaliknya, protese dikatakan tak biocompatible jika pasien merasakan keluhan ketika menggunakannya dalam rentang 2-3 minggu, cirinya, warna rongga mata berubah merah tua, keluar air mata terus-menerus, ada keradangan yang ditandai bola mata merah. “Ketika protese dilepas, keluhan tersebut tak muncul. Namun, keluhan muncul lagi ketika protese mata tersebut digunakan,” ujar pria asal Prancis itu.
Michel juga mengingatkan beberapa ciri protese mata yang kurang bagus. Pertama, tampak adanya retakan dan goresan di bagian belakang protese mata. Kedua, warna protese mata berdebu. Itu menunjukkan ketidakhigienisan. Keempat, saat digunakan, pasien merasa tak nyaman. Kelima, orang lain masih bisa mengenali bahwa pasien mengenakan protese mata. “Saya sering mendapatkan pasien yang mengeluh seperti itu. Harga protese memang mahal. Namun, saya akan bantu warga miskin yang tak mampu,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give Me Your Comment, No SPAM No JUNK: